Ketahui Bahaya Ini Kalau Makanan Dingin Dikonsumsi ketika Sahur dan Berbuka Puasa

- 18 Maret 2024, 16:14 WIB
Petugas menyiapkan takjil di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Pengurus Masjid Jogokariyan menyiapkan 3.500 porsi takjil yang dibagikan gratis kepada masyarakat selama bulan Ramadhan 1445 H.
Petugas menyiapkan takjil di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Pengurus Masjid Jogokariyan menyiapkan 3.500 porsi takjil yang dibagikan gratis kepada masyarakat selama bulan Ramadhan 1445 H. /Antara/Andreas Fitri Atmoko/

PIKIRAN RAKYAT BIMA - Minum es saat berbuka puasa secara medis mengganggu proses pencernaan. Pangan dingin bisa membuat permasalahan di perut salah satunya karena aktivitas enzim dan asam lambung menjadi terhambat sehingga memicu mual, diare, dan kembung.

Lebih parah lagi, apabila takjil yang dikonsumsi selain dingin juga kurang bersih, terpapar debu jalanan, dan dicampur dengan bahan yang berbahaya bagi tubuh.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kota Bengkulu Joni Haryadi Thabrani menyarankan agar umat Islam yang berpuasa untuk dapat memilih makanan yang tepat saat Ramadhan.

Baca Juga: Diduga Keroyok Dua Pemuda, Seorang Oknum Tentara di Banda Aceh Ditangkap

"Dalam rangka menghadapi bulan suci Ramadhan kami imbau agar tidak mengkonsumsi makanan yang dingin di saat musim hujan, sebab dapat menurunkan imun dan menyebabkan penyakit ISPA," kata dia, dikutip dari Antara pada Senin, 18 Maret 2024.

Ia mengatakan ISPA terjadi karena virus ataupun bakteri yang menyerang manusia pada ke semua kategori usia, baik dari balita hingga lansia. Dengan kata lain, ISPA dapat menjangkiti setiap orang, khususnya mereka dengan fisik dan kekebalan tubuh rendah.

Maka dari itu, Joni menyarankan umat Islam yang berpuasa untuk lebih selektif dalam memilih makanan dan minuman yang dikonsumsi yaitu dengan suhu hangat agar tetap fit dan tubuh tidak mudah drop.

Hal yang tidak kalah penting di tengah cuaca yang sering berubah-ubah saat bulan Ramadhan tahun ini, ialah istirahat cukup dan tidak begadang terlalu malam.

Bagi para pekerja, ia menyebut golongan ini sebagai kalangan rentan terkena sakit saat puasa. Maka, mereka agar menggunakan masker apabila dalam pekerjaannya terus terpapar debu dan polusi.

Hal yang tidak kalah penting, Joni menyarankan umat Islam agar mengonsumsi makanan yang seimbang dan sehat serta menghindari makanan cepat saji. Selain itu, umat Islam agar dapat terus mengonsumsi air putih yang cukup agar metabolisme dan kekebalan tubuh dapat seimbang.

Adapun bagi mereka yang sudah terkena ISPA, ia mengingatkan masyarakat untuk tidak panik karena penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya selama kurun kira-kira 7-14 hari. Hanya saja, dengan terkena sakit maka produktivitas dapat menurun.

"Jika memiliki gejala seperti demam disarankan minum obat penurun panas tapi disarankan untuk tidak mengkonsumsi obat," katanya.***

Editor: Ikbal Tawakal


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x