Belajar dari Ari Lasso, Kenali Gejala dan Penyebab Kanker Limfoma atau Kelenjar Getah Bening!

7 Desember 2021, 11:45 WIB
Ilustrasi Benjolan Kanker Limfoma atau Kelenjar Getah Bening /Pixabay.com

OKE BIMA - Penyanyi Ari Lasso kini sedang melawan penyakit yang cukup mematikan yaitu kanker Diffuse Large B-cell Lymphoma (DLBCL).

Penyakit DLBCL atau kanker limfoma atau kelenjar getah bening harus sitangani secara dini dan intensif.

Hal serupa itu lah yang kini ditempuh oleh Ari Lasso dalam melawan penyakit DLBCL atau kanker limfoma.

Baca Juga: Ari Lasso Lancar Jalani Kemoterapi ke-4: Saya Pribadi Merenung. Kenapa Demikian?

Dilansir Okebima.com dari Alodokter, 21 September 2021, dr. Sienny Agustin meninjau gejala dan faktor penyebab DLBCL atau kanker limfoma.

Unggahan Ari Lasso tentang kondisinya di akun Instagram pribadinya. tangkapan layar Instagram @ari_lasso.

Mengenal Kanker Limforma

Limfoma atau kanker kelenjar gerah bening terdiri dari dua jenis, yaitu limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin.

Baca Juga: Novia Widyasari Curhat! Pacarnya Maksa dan Nyekokin Obat Aborsi Tiga Kali?

DLBCL atau diffuse large B-cell lymphoma merupakan salah satu jenis limfoma non-Hodgkin.

Jenis kanker ini menyerang sel limfosit B dalam sistem limfatik atau sistem yang berfungsi untuk melawan infeksi pada tubuh.

Limfoma dapat menyerang beberapa organ tubuh, seperti sumsum tulang, kelenjar timus, dan limpa.

Baca Juga: Kelompok Separatis Papua Kembali Berulah, Dua Prajurit TNI Tertembak.

Pada DLBCL, kanker biasanya berawal dari kelenjar getah bening.

Gejala umum dari diffuse large B-cell lymphoma adalah pembesaran kelenjar getah bening.

Selain itu, keringat berlebih di malam hari, juga penurunan berat badan secara tiba-tiba.

Gejala dari kanker ini juga yaitu kehilangan nafsu makan, kelelahan yang ekstrem, demam, dan muncul rasa gatal yang luar biasa.

Baca Juga: Gerhana Matahari 4 Desember 2021, Nonton di Streaming NASA. Ini Linknya!

Selain itu, penderita DLCBL juga dapat merasakan gejala tertentu, seperti sakit perut, diare, buang air besar berdarah, batuk, dan sesak napas.

Namun, ada faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena limfoma, antara lain:

  • Berusia 60 tahun ke atas, lebih berisiko terkena limfoma non-Hodgkin.
  • Berusia antara 15-40 tahun atau lebih dari 55 tahun, lebih berisiko terkena limfoma Hodgkin.
  • Berjenis kelamin pria.
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya akibat HIV/AIDS atau mengonsumsi obat imunosupresan untuk jangka panjang.
  • Menderita penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis, sindrom Sjögren, lupus, atau penyakit celiac.
    Menderita infeksi akibat 6. Epstein-Barr, pylori, atau hepatitis C.
  • Terpapar benzene atau pestisida.
  • Pernah menjalani radioterapi.
  • Memiliki anggota keluarga yang menderita limfoma.

Baca Juga: Kelompok Separatis Papua Kembali Berulah, Dua Prajurit TNI Tertembak.

Bila ada gejala-gejala utama dari kanker limfoma yang diidap oleh Anda, maka harus segera ke dokter.

Seseorang perlu pergi berkonsultasi ke dokter ketika mengalami timbul benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan.

Karena, benjolan tersebut bisa menjadi salah satu tanda dari penyakit limfoma.***

Editor: Zainul Abidin

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler