Setelah Semprot, Kini Fadli Zon Minta Agus Widjojo Dicopot dari Gubernur Lemhannas

12 Oktober 2021, 06:47 WIB
Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon /instagram/@fadlizon/

OKE BIMA - Pernyataan Gubernur Lemhannas Letjen (Purn) Agus Widjojo yang menyebutkan TNI milik Presiden bukan milik rakyat, membuat Politisi Partai Geridra Fadli Zon geram.

Setelah menyemprotnya, kini Agus Widjojo diminta oleh Fadli Zon untuk dicopot dari jabatannya sebagai Gubernur Lemhannas.

Dilansir Okebima.com dari cuitan akun Twitter @fadlizon, 11 Oktober 2021 kemarin, Fadli Zon mengatakan Agus Widjojo menjabat terlalu lama.

Baca Juga: Fadli Zon Komentari Gubernur Lemhanas: TNI Harus Berpihak Pada Rakyat Bukan Korporasi

"Sdh terlalu lama jd Gubernur Lemhannas. Sebaiknya segera diganti," kata Fadli Zon.

Sebelum meminta untuk dicopot, Fadli Zon merasa ganjil dengan Agus Widjojo yang menyebutkan TNI bukan milik rakyat lagi.

Cuitan Fadli Zon. Tangkap layar Twitter.com/@fadlizon.

"Aneh Gub @LemhannasRI katakan TNI milik Presiden bukan milik rakyat," kata Fadli Zon sebagaimana dikutip Okebima.com dari cuitan sebelumnya.

Baca Juga: Fakta Terbaru, Motif Kekek Tua Ikuti Baim Wong Terungkap, Bikin Nangis!

Kendati Fadli Zon tak sepakat dengan pernyataan Agus Widjojo, ia tegaskan bahwa TNI sejak awal alat negara dan milik rakyat.

"TNI jelas alat negara n sejak awal adlh tentara rakyat bukan tentara presiden," ujar anggota legislatif dapil Bogor ini.

Tagas Fadli Zon, TNI itu untuk rakyat bukan untuk kepentingan pembisnis dan, koorporasi atau konglomerasi.

Baca Juga: Bentak Kakek Tua, Baim Wong Tunai Kecaman, YouTuber: Kalau Ngak Niat Ngasih Jangan Permalukan!

Sehingga Fadli Zon, ajungi jempol untuk Brigjen Junior yang bekerja dan membela rakyat.

"Apa yg dilakukan Brigjen Junior harusnya diapresiasi bukan sebaliknya," kata Fadli Zon.

Sebagaimana diketahui, pernyataan kontroversi Agus Widjojo beredar pada sebuah video yang ada di media sosial.

Baca Juga: Konflik Kader PDIP Makin Memanas: Pecah Jadi Banteng dan Celeng, Kenapa?

Dilansir Okebima.com dari cuitan video akun Twitter @SangLangit01, 10 Oktober 2021, Agus Widjojo berdiskusi dengan Najwa Shihab.

Menurut Agus Widjojo, pada waktu perang tentara memang menyatu dengan rakyat.

Namun setelah adanya demokrasi, tentara tidak lagi menyatu dengan rakyat. Tetapi sudah milik presiden atau pemenang pemilu atau pilkada.

Baca Juga: Bentak Kakek Tua, Baim Wong Tunai Kecaman, YouTuber: Kalau Ngak Niat Ngasih Jangan Permalukan!

Kendati tak puasa, Najwa Shihab bertanya lebih jelas terkait narasi TNI bersatu dengan rakyat apakah masih relevan atau tidak?

Agus Widjojo menjawab bahwa itu tidak relevan lagi. "Tidak, rakyat itu punyanya presiden," katanya.

Lanjutnya, kalau dilihat aslinya doktrin-doktrin kemanunggalan TNI rakyat itu untuk prajurit, bukan untuk Mabes, bukan untuk institusi.

Baca Juga: 3 Fakta Pria Saat Memandang Wanita, Suka Melihat Dada yang Besar?

Agus Widjojo menuding keliruan tindakan dan keputusan Brigjen Junior membela rakyat sipil yang berkasus tanah.

"Jadi tentara itu tidak punya kewenangan untuk menjangkau kepada sumber daya manusia sipil di masa damai. Seperti tadi Brigjen Junior itu," kata Agus Widjojo.***

Editor: Zainul Abidin

Tags

Terkini

Terpopuler