Fadli Zon Komentari Gubernur Lemhanas: TNI Harus Berpihak Pada Rakyat Bukan Korporasi

- 11 Oktober 2021, 19:17 WIB
Fadli Zon mengecam Densus 88 agar bubar
Fadli Zon mengecam Densus 88 agar bubar / YouTube/Fadli Zon Official

Sebagaimana diketahui, pernyataan kontroversi Gubernur Lemhannas, Letjen (Purn) Agus Widjojo bermula di sebuah video yang beredar di media sosial.

Dilansir Okebima.com dari cuitan video akun Twitter @SangLangit01, 10 Oktober 2021 lalu, Agus Widjojo berdiskusi dengan Najwa Shihab.

Baca Juga: Prof. Dr. Suyatno Tutup Usia, Ini Kenangan Zulkifli Hasan! Pernah Ingatkan Kesehatannya

Menurut Agus Widjojo, pada waktu perang tentara memang menyatu dengan rakyat. Namun setelah adanya demokrasi, tentara tidak lagi menyatu dengan rakyat.

Lebih terang, Agus Widjojo mengatakan bahwa TNI itu milik presiden atau mereka yang memenangkan kontestasi pemilu atau pilkada.

"Tetapi setelah menjadi demokrasi, setelah merdeka, rakyat itu punyanya presiden. Rakyat itu punyanya yang dipilih oleh rakyat, memenangkan pilpres, pemilu," ujar Agus.

Baca Juga: Lagi-Lagi The Special One, Mengucapkan Kalimat Kontroversi Untuk Giallorossi!!

Kendati tak puas dengan penjelasan Gubernur Lemhannas itu, Najwa bertanya lebih jelas terkait narasi TNI bersatu dengan rakyat apakah masih relevan atau tidak.

Agus Widjojo menjawab bahwa itu tidak relevan lagi. "Tidak, rakyat itu punyanya presiden. Dan kalau dilihat aslinya doktrin-doktrin kemanunggalan TNI rakyat itu untuk prajurit, bukan untuk Mabes, bukan untuk institusi," katanya.

Agus Widjojo lebih terang menuding keliruan tindakan dan keputusan Brigjen Junior membela rakyat sipil yang berkasus tanah.

Halaman:

Editor: Zainul Abidin


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini