Lanjut Pandji, ketemu dengan psikolog sangat rutin dilakukannya. Ia pun sangat paham untuk tempatkan posisi marah-marah yang tepat.
"Ketemu psikolog membuat gue paham masalah gue di mana. Memahami salahnya di mana," kata Pandji.
Baca Juga: Sebanyak 72 CPNS di NTB Dinyatakan Gugur, Alasanya Karena Takut Swab Antigen!
Menurutnya, ke psikolog itu sangat membantunya sekali dalam mengubah dirinya yang memiliki sifat mudah marah itu.
"Makanya waktu gue melihat Bu Risma (marah-marah), gue langsung bergidik. Bukan karena Bu Risma, tapi gue melihat diri gue di video itu," ujarnya.
Kendati demikian, Pandji menyarankan Ibu Risma untuk coba memeriksan kesehatan mentalnya, sifat mudah marah.
Baca Juga: Melanggeng ke Final PON XX Papua 2021 : Ini Susunan Pemain Tim Futsal Provinsi Jabar
"Apalagi kalau kita merasa punya tanggung jawab besar seperti halnya Bu Risma atau pejabat-pejabat lainnya," kata Pandji.
Ia pun menwgaskan bahwa ke psikolog itu bukan langsung dikatakan gila. Tetapi untuk mengobati kesehatan mental.
"Ketemu psikolog itu bukan berarti gila, ketemu psikolog itu berarti lo peduli sama kesehatan jiwa. Beneran, deh," tutur Pandji.
Artikel Rekomendasi