OKE BIMA - Politisi Partai Geridra Fadli Zon merespon pernyataan bahwa Taliban di Afghanistan menginspirasi terorisme di Indonesia.
Dilansir Okebima.com dari cuitan akun Twitter @fadlizon, Kamis 5 Oktober 2021 kemarin, Fadli Zon menyebutnya pernyataan tersebut berbau Islamofobia.
"Narasi semacam ini tak akan dipercaya rakyat lagi, berbau Islamifobia," kata Fadli Zon.
Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Sebut Lamongan di Jawa Tengah, Netizen: Tolol!
Kata Fadli Zon, terorisme harus menjadi musuh bersama dan diberantas tetapi jangan dijadikan komoditas.
"Teroris memang harus diberantas, tapi jgn dijadikan komoditas," ujar Fadli Zon.
Sebelumnya, di sebuah Webinar, Selasa 5 Oktober 2021 kemarin, Direktur Pencegahan Densus 88, Kombes M Rosidi menyebutkan Taliban dapat mempengaruhi jaringan terorisme di tanah air.
Baca Juga: Ferdinand Hutahaean: Lamongan Jawa Tengah. Lamongan Langsung Trending di Twitter!
Kata Rosidi, Taliban akan menginspirasi lantaran euforia kemenangannya yang dirayakan dalam menduduki Afghanistan.
"Kemenangan Taliban ini dapat membawa dampak terhadap keberadaan kelompok teror di Indonesia," ujar Rosidi.
Lanjutnya, Taliban dapat dijadikan sarana propaganda untuk mengaktifkan jaringan terorisme.
Baca Juga: Lars Vilks Kartunis Nabi Muhammad Tewas, Polisi Swedia Tidak Tahu Penyebab Kecelakaannya!
"Paling tidak, dapat dijadikan sebagai sarana propaganda mereka," katanya.
Rosidi menyebutkan Taliban diduga dapat menjadi inspirasi terorisme, karena sebelumnya diungkapkan oleh salah satu pimpinan Jamaah Islamiyah (JI).
"Beberapa waktu lalu kita tangkap dimana dia (Pimpinan JI) dalam ceramahnya menyampaikan kepada jemaahnya untuk terus istiqomah sebagaimana yang dilakukan oleh Taliban," ujarnya.
Baca Juga: Azis Syamsuddin Memiliki 8 Orang Kaki Tangan di KPK, Fahri Hamzah: Saya Bersumpah KPK Itu Busuk!
Kendati membuang pernyataan itu, Fadli Zon meminta Densus 88 Antiteror Polri ini dibubarkan saja.
Pasalnya dunia telah berubah, tak lagi fobia pada Islam. "Dunia sdh berubah, sebaiknya Densus 88 ini dibubarkan saja," ujar Fadli Zon.***