OKE BIMA - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini (Ibu Risma) kembali menyita perhatian netizen.
Lantaran di sebuah video yang beredar, Ibu Risma diperlihatkan kembali marah-marah saat berkunjung ke Gorontalo.
Dilansir Okebima.com dari akun Twitter @UmarHasibuan_07, pada 1 Oktober 2021, video Ibu Risma marah-marah itu beredar.
"Tak (saya) tembak kamu, ya! Kamu tak tembak, ya," kata Ibu Risma sambil tunjuk-tunjuk dan sekali mendorong.
Video dalam cuitan tersebut sudah diretweet sebanyak 189 kali. Kemudian dikomentari sebanyak 312 komentar.
Kendati Ibu Risma berkali-kali viral dengan marah-marah. Ternyata Komika Pandji Pragiwaksono pernah sarankan Ibu Risma untuk ke psikolog.
Baca Juga: Netizen Sebut Cuitannya Rasis Juga ke Jokowi dan Ganjar, Natalius Pigai: Otaknya Tak Mampu Mencerna
Saran dari Pandji itu muncul ketika Ibu Risma marah-marah di Balai Wyataguna Bandung, pada bulan Juli 2021 lalu.
Menurut Pandji, marah-marahnya Ibu Risma itu, sama seperti dirinya dulu yang memiliki sifat sangat mudah marah.
"Gue berubah gara-gara gue akhirnya memutuskan ketemu sama psikolog," kata Pandji sebagaimana dikutip Okebima.com dari kanal YouTube Pandji Pragiwaksono, pada 15 Juli 2021.
Baca Juga: Rayakan Hari Batik Nasional 2021: Ternyata Batik Sudah Ada Sejak Zaman Majapahit!
Lanjut Pandji, ketemu dengan psikolog sangat rutin dilakukannya. Ia pun sangat paham untuk tempatkan posisi marah-marah yang tepat.
"Ketemu psikolog membuat gue paham masalah gue di mana. Memahami salahnya di mana," kata Pandji.
Menurutnya, ke psikolog itu sangat membantunya sekali dalam mengubah dirinya yang memiliki sifat mudah marah itu.
Baca Juga: Rayakan Hari Batik Nasional 2021: Ternyata Batik Sudah Ada Sejak Zaman Majapahit!
"Makanya waktu gue melihat Bu Risma (marah-marah), gue langsung bergidik. Bukan karena Bu Risma, tapi gue melihat diri gue di video itu," ujarnya.
Kendati demikian, Pandji menyarankan Ibu Risma untuk coba memeriksan kesehatan mentalnya, sifat mudah marah.
"Apalagi kalau kita merasa punya tanggung jawab besar seperti halnya Bu Risma atau pejabat-pejabat lainnya," kata Pandji.
Baca Juga: Presiden Jokowi Beli Noken: Tas Apa Ini? Mama Papua: Tas dari Kulit Kayu, Bapak!
Ia pun menwgaskan bahwa ke psikolog itu bukan langsung dikatakan gila. Tetapi untuk mengobati kesehatan mental.
"Ketemu psikolog itu bukan berarti gila, ketemu psikolog itu berarti lo peduli sama kesehatan jiwa. Beneran, deh," tutur Pandji.***