OKE BIMA - Covid-19 kini kembali lagi bermutasi dengan nama Omicron atau varian dengan nomor ilmiah B.1.1.529.
Dilansir Okebima.com dari beragam sumber, 28 November 2021, Omicron kini menjadi perhatian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
WHO menyebutkan varian Omicron pertama kali teridentifikasi di Afrika Selatan pada 9 November lalu.
Baca Juga: Black Friday Gagal? Karena Ketakutan Varian Baru Covid-19, Kini Saham Ritel Kembali Turun!
Karena menjadi perhatian utama WHO, varian Omicron memiliki tingkat penularan tinggi.
Selain itu, Omicron virulensi yang tinggi, dan menurunkan efektivitas diagnosis, terapi serta vaksin yang ada.
Omicron bergabung dengan beberapa varian lain yang lebih dulu yakni varian Alpha, Beta, Gamma, dan Delta.
Baca Juga: UU Cipta Kerja Inskonstitusional Bersyarat, Fadli Zon: Harusnya Batal!
Sementara itu, varian Omicron di Afrika Selatan kini meningkat begitu tajam di hampir setiap provinsi di negara itu.
Kemudian, varian baru inu juga menyebar ke setidaknya delapan negara mulai dari Inggris, Jerman, Belgia, hingga Hong Kong.
Bahkan di Australia kini ditemukan varian baru Omicron. Keganasan varian ini semakin membuat geger publik.
Baca Juga: Nagita Slavina Melahirkan Anak Kedua, Rafathar Belum Terlihat Senang! Kenapa Bisa Begitu?
Tapi kini, para ilmuwan masih terus melakukan penelitian dan belum bisa menjelaskan dengan detail.
Termasuk, apakah varian ini lebih menular dan mampu mengurangi efikasi vaksin Covid-19 yang sudah ada.***