Perang Dagang Memanas, China Minta Hapus Tarif Perdangan, Bagaimana Respon Amerika?

10 Oktober 2021, 18:25 WIB
Ilustrasi perang dagang AS dengan China. / pixabay.com/mohamed_hassan

OKE BIMA - Tak bisa dipungkiri saat ini Amerika dan China menjadi negara adikuasa.

Kedua negara itu, Amerika dan China adu kuat merebut kuasa dan ingin tunjukan ke dunia.

Kali ini, kembali memanas di perang dagang. China menekan Amerika untuk menghapus tarif perdagangan.

Baca Juga: Lars Vilks Kartunis Nabi Muhammad Tewas, Polisi Swedia Tidak Tahu Penyebab Kecelakaannya!

Melansir Pikiran-Rakyat.com, 10 Oktober 2021, China meminta hapus tarif perdagangan ke Amerika saat kedua negara melakukan pembicaraan secara virtual.

Pada pertemuan itu, Perwakilan Perdagangan AS (USTR) Katherine Tai dan Wakil Perdana Menteri China Liu He, berbicara lantaran membahas isue dagang.

Sebelum pertemua itu digelar, Katherine Tai mengumumkan upaya Amerika untuk meminta keterus terang dan komitmen China dalam perjanjian perdagangan Fase 1.

Baca Juga: Mau Nonton World Superbike di Sirkuit Mandalika, Harus Penuhi Syarat Ini!

Perjanjian dagang itu sendiri, dinegosiasikan oleh China pada saat Presiden Donald Trump berkuasa.

“Pihak China menegosiasikan pembatalan tarif dan sanksi dan mengklarifikasi posisinya terkait model pembangunan dan kebijakan industri China,” kata kantor berita Xinhua.

Kendati demikian, pembicaraan tersebut merupakan kedua kalinya bagi Katherine Tai dan Liu He untuk memastikan urusan dagang itu.

Baca Juga: Merck Rilis Pil Antivirus COVID-19, Soimah: Benar Ngak Ini?

Sementara itu, pihak Amerika menilai dengan adanya desakan dari pemerintah China sebagai ujian bilateral kedua negara.

“Perwakilan Perdagangan AS (USTR) Katherine Tai dilaporkan ingin menggunakan kesempatan untuk menguji apakah hubungan bilateral dapat menangani keluhan AS terkait praktik perdagangan dan subsidi China,” kata seorang pejabat kantor USTR.

Menurutnya, Duta Besar Tai dan Wakil PM Liu kembali meninjau implementasi Kesepakatan Ekonomi dan Perdagangan AS – China dan sepakat bahwa kedua belah pihak akan berkonsultasi terkait sejumlah isu yang masih berlangsung.

Baca Juga: Pasal Tranfer Kylian Mbappe, PSG Menuding Real Madrid Harus Dihukum, Kenapa?

Xinhua mengatakan bahwa kedua pihak menyatakan kekhawatiran utama mereka dan sepakat untuk menyelesaikan kekhawatiran satu sama lain yang wajar melalui konsultasi.

Hal itu dilakukan dengan pendekatan yang setara dan saling menghormati, dan untuk menciptakan kondisi yang sehat.

Terutama untuk perkembangan hubungan ekonomi dan perdagangan antara kedua negara serta pemulihan ekonomi dunia.

Baca Juga: 6 Fakta Golongan Darah O, Fakta Kedua Resiko Penyakit Jantung Rendah

Tetapi pihak Amerika akan memberikan penilaian atas performa China dalam mengimplementasikan kesepakatan Fase 1,

Termasuk janji pembelian barang-barang AS yang tidak memenuhi target.

Kesepakatan Fase 1 yang dicapai pada Januari lalu mampu meredakan perang tarif yang telah berlangsung lama antara dua ekonomi terbesar dunia itu.

Baca Juga: Evakuasi Kartu ATM Jatuh, Petugas Damkar DKI Jakarta Sampai Diturunkan, Begini Kronologisnya!

Secara garis besar, kesepakatan itu memusatkan perhatian pada janji China untuk meningkatkan pembelian barang-barang manufaktur dan peternakan, energi, dan jasa dari AS.

Nilai barang itu sebesar 200 miliar dolar AS (sekitar Rp2,8 kuadriliun) dalam kurun waktu dua tahun.

Selain itu, tercantum pula peningkatan perlindungan terhadap hak cipta, merek dagang (trademarks), dan bentuk-bentuk lain hak cipta.

Baca Juga: 3 Keunikan Desain Kampung Susun Cakung, Akan Dibangun Kolam Destensi dan Retensi, Apa Itu?

Kendati, Pemerintahan Trump lalu telah merencanakan negosiasi Fase 2 untuk mengatasi isu-isu yang lebih sulit seperti subsidi terhadap perusahaan milik negara dan kebijakan-kebijakan industri strategis China.

Disclaimer: Artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiran-Rakyat.com berjudul "China Tekan Amerika Serikat Hapus Tarif Perdagangan, USTR: Kesempatan Untuk Menguji Hubungan Bilateral".***

Editor: Zainul Abidin

Tags

Terkini

Terpopuler