Novel 'Di Kaki Bukit Cibalak' Karya Ahmad Tohari, Cerita Kemelut dan Konflik di Desa!

23 September 2021, 06:34 WIB
Sampul Novel Di Kaki Bukit Cibalak Karya Ahmad Tohari /Okebima.com/Zainul Abidin

Oke Bima - Novel 'Di Kaki Bukit Cibalak' karya Ahmad Tohari murupakan karya yang sangat fenomenal.

Novel Di Kaki Bukit Cibalak telah dicetak ulang beberapa kali setelah diterbitkan pertama tahun 1994.

Dikutip Okebima.com dari Di Kaki Bukit Cibalak, 2005, novel ini bertemakan kemelut dan konflik di desa.

Baca Juga: Puisi Senja di Pelabuhan Kecil, Chairil Anwar Menulis Saat Patah Hati Kah?

Tepatnya, cerita novel Di Kaki Bukit Cibalak itu tentang konflik dihadapi oleh seorang pemuda di sebuah desa bernama Desa Tanggir.

Sementara, pemuda itu bernama Pambudi yang begitu kritis dan antusias terhadap apa yang terjadi di desanya.

Pemuda tersebut sangat penduli terhadap nasib dan keberlangsungan hidup masyarakat kampungnya.

Lantaran, seiring berubahnya Desa Tanggir yaitu bergantinya barang-barang tradisional menjadi barang-barang plastik.

Kemudian, bergantinya kerbau menjadi mesin untuk membajak sawah.

Baca Juga: Kaya Raya dengan Sholat Dhuha, Surat yang Harus Dibaca Adalah Ini!

Hilangnya hewan-hewan yang biasa muncul disaat musim tertentu.

Serta, jejak-jejak kerbau di jalan berlumpur diganti dengan jejak roda sepeda motor.

Muncul permasalahan baru yaitu kemelut pemilihan kepala desa baru yang tidak jujur.

Pambudi ini bermaksud menyelamatkan desanya dari kecurangan kepala desa yang baru, namun dia malah terusir dan difitnah.

Dia memilih pindah di Yogya. Di Yogya itulah Pambudi memulai hidupnya dengan meneruskan pendidikan yang sempat tertunda.

Hal itu disarankan juga oleh teman lamanya. Kendati, permasalahan di desanya tidak begitu saja dilupakan oleh Pambudi.

Dengan koneksi yang dia miliki dia melanjutkan perlawanannya melalui media cetak.

Di media cetak dengan mengangkat cerita tentang bobroknya sistem pemerintahan Desa Tanggir.

Hal itu, membuat Lurah Tanggir sebelumnya dilepas dari jabatannya sebagai Lurah.

Baca Juga: Puisi Hatiku Selembar Daun Karya Sapardi Djoko Damono, Ternyata Nasehat Kehidupan

Pambudi menjadi disegani oleh masyarakat Desa Tanggir termaksud lurah baru dari Desa Tanggir itu.

Namun di tengah meningkatnya kehidupan Pambudi sang ayah meninggal dunia.

Hal itu membuat Pambudi bersedih hati, namun kehadiran Mulyani membuat Pambudi menemukan cahaya kehidupannya.

Mulyani dengan kekuatan dan cahaya cinta, menyinari kembali hidup Pambudi.

Konflik sosial dalam novel Ahmad Tohari ini mengupas tentang hubungan struktural dalam ekologi sosial.

Keseharian masyarakat desa yang sederhana, sampai sekarang masih banyak dibaca sehingga melekat di hati pembacanya.

Sementara penulisnya sendiri Ahmad Tohari lahir di Tinggarjaya, Jatilawang, Bayumas, Jawa Tengah. Pada tanggal 13 Juni 1984.

Karya-karya Ahmad Tohari sudah beberapa kali mendapatkan penghargaan dalam negeri maupun luar negeri.

Novel Di Kaki Bukit Cibalak Karya Ahmad Tohari ini juga sudah difilmkan.***

Editor: Zainul Abidin

Tags

Terkini

Terpopuler