Sejarah Puasa Ayyamul Bidh, Puasa Pertama Dilakukan Manusia! Apa Keutamaanya?

18 November 2021, 08:45 WIB
Ilistrasi: Sejarah Puasa Ayyamul Bidh, Puasa Pertama Dilakukan Manusia! Apa Keutamaanya? /Preefik/

OKE BIMA - Tahu kah Anda, Puasa Ayyamul Bidh merupakan puasa tiga hari pada setiap bulan Qamariyyah. Puasa ini merupakan puasa sunnah yang diganjar dengan pahala yang besar.

Rasulullah SAW pun menganjurkan puasa tiga hari setiap bulan Hijriyah pada tanggal 13, 14, 15, atau dikenal Puasa Ayyamul Bidh.

Bahkan dari beragam sumber, Rasul menyebut pahala Puasa Ayyamul Bidh sama dengan puasa selama satu tahun penuh.

Baca Juga: Ingin Dijamin oleh Allah SWT Rezekinya. Simak dan Perhatikan, Mungkin Anda Bisa!

Ganjaran pahala dari Puasa Ayyamul Bidh diabadikan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh HR Bukhari-Muslim.

Artinya: “Sungguh, cukup bagimu berpuasa selama tiga hari dalam setiap bulan, sebab kamu akan menerima sepuluh kali lipat pada setiap kebaikan yang Kaulakukan. Karena itu, maka puasa Ayyamul Bidh sama dengan berpuasa setahun penuh,” (HR Bukhari-Muslim).

Baca Juga: Drakor IDOL: The Coup. Berkisah Tentang Dibalik Dunia Grup KPop: Sukses dan Gagal

Sejarah Saum Ayyamul Bidh

Dilansir Okebima.com dari beragam sumber, 18 November 2021, puasa Ayyamul Bidh keterkaitan dengan kisah Nabi Adam AS.

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, setelah Nabi Adam AS tergoda dengan syaiton, ia diturunkan ke muka bumi dengan sekujur tubuhnya terbakar oleh matahari.

Baca Juga: Survei Capres 2024 Terbaru, Cek Tiga Besar. Anies Baswedan Masih Sangat Tinggi!

Hal itu membuat Nabi Adam AS menjadi hitam dan gosong. Kemudian Allah SWT menyuruhnya untuk berpuasa selama tiga hari (tanggal 13, 14, 15).

Jadi puasa Ayyamul Bidh merupakan puasa pertama yang diperintahkan oleh Allah SWT untuk manusia di dunia.

Ketika Nabi Adam AS berpuasa pada hari pertama, sepertiga badannya berubah menjadi putih.

Baca Juga: Profil Shandy Aulia! Kini Diterpa Kabar Miring Tentang Pindah Agama!

Kemudian, ketika puasa hari kedua, sepertiganya badan Nabi Adam AS lagi menjadi putih.

Selanjutnya, ketika nabi Adam puasa di hari ketiga, sepertiga dari sisa badannya menjadi putih.

Kendati demikiam, diriwatkan oleh HR. Bukhari dengan nomor hadis 1178, Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:

Artinya: “Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: 1- berpuasa tiga hari setiap bulannya, 2- mengerjakan shalat Dhuha, 3- mengerjakan shalat witir sebelum tidur.

Baca Juga: Tak Berkicau Setelah Ditegur Prabowo, Staf Fadli Zon: Belum Sempat Buka Twitter!

Kendati disarakan untuk berpuasa Ayyamul Bidh, Namun ada pengecualian untuk berpuasa pada tanggal 13 Dzulhijjah (bagian dari hari tasyriq). Berpuasa pada hari tersebut diharamkan.

Itulah asal-usul dari puasa ayyamul bidh. Semoga kita bisa mulai berpuasa di tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan Qomariyyah ini ya! Semoga bermanfaat.***

Editor: Zainul Abidin

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler