KAHMI NTB Gelar Orasi Budaya, Ini Pesan Menko PMK Untuk NTB !

- 8 Desember 2021, 13:52 WIB
Menko PMK Saat Sambutan di Acara KAHMI NTB
Menko PMK Saat Sambutan di Acara KAHMI NTB /Raihan Al Afif

 

OKE BIMA – Presidium MW KAHMI NTB, TGH. Dr. Najmul Akhyar menyampaikan ucapan terimakasih ketersediaan menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP mengisi orasi budaya pada 05 Desember 2021

Kegiatan yang bertajuk “Kemajuan Berkebudayaan Bangsa Dalam Konfigurasi Budaya Global” pada kegiatan yang di adakan KAHMI NTB di Hotel Lombok Astoria Mataram.

Dalam sambutannya, Ketua MW KAHMI NTB itu juga membeberkan bahwa NTB kini telah menjadi sorotan dunia.

Baca Juga: Hadapi Ancaman Bencana, Ini Solusi Dari Wakil Gubernur NTB

“Alhamdulillah NTB menjadi sorotan tidak hanya Indonesia tetapi dunia. Ada gelaran IATC, WSBK dan disambut motoGP 2022,” ucap Najmul Akhyar mewakili sambutan KAHMI NTB pada kegiatan tersebut.

Disisi lain dia mengatakan bahwa NTB memiliki ragam budaya yang mengagumkan masyarakat, terutama bagi pengunjung wisata dalam negeri maupun mancan negara.

“Dari kekayaan budaya itu, Lombok menjadi daerah yang tetap rendah hati dan ramah terhadap siapa pun yang menjadi tamu di Lombok,” tuturnya.

Baca Juga: Tim PHP2D HIMATETA Unram Ubah Kotoran Ternak Menjadi Biogas.

Dalam orasi budaya, Menteri Koordinator PMK RI, Prof. Dr. Muhadjir Effendy membicarakan budaya dan manusia adalah satu unsur yang tak terpisahkan. Karena itu membangun budaya, sama dengan membangun manusia.

Hal ini karena, budaya ada dalam kesadaran manusia. Baik kesadaran individual atau kesadaran kolektif.

“Bisa juga dikatakan, membicarakan budaya adalah juga bicara tentang sejarah manusia,” jelasnya.

Selanjutnya budaya dalam konsep Revolusi (Industri) 4.0 merupakan efek dari kelanjutan budaya revolusi (industri) sebelumnya.

Sisi lain juga dia membedakan antara budaya dan produk budaya. Budaya, karena ada dalam kesadaran dan ide manusia, maka sifatnya tidak terbatas. Namun, ketika menjadi produk budaya, maka wujudnya bisa bermacam-macam dan beragam.

“Kata kunci dari budaya adalah komplesitas nilai-nilai. Yakni nilai kebenaran, kebaikan dan keindahan. Masing-masing negara mimiliki standar nilai-nilai. Bisa jadi yang baik itu belum tentu indah, yang indah belum tentu benar. Dalam Islam, ketiga-tiga ada dan hadir. Karena Islam Maha Seni,” kata Muhadjir Effendy.***

Editor: Irawan Jaya

Sumber: okebima.com


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah